Pasar Dikuasai Risk-Off Jelang Rilis Data NFP. Para pencari profit! Apakah Anda telah mengetahui bahwa Dolar ulang menjadi yang paling kuat menjelang rilis data NFP AS.
Pasalnya, tekanan hawkish dari FOMC dan ketidakpastian dari konflik-konflik geopolitik menyebabkan pasar pilih Dolar sebagai aman haven.
Dan mari kita langung saja pada pembahasan inti yang telah kami sediakan dibawah ini apabila Anda ingin mengetahui secara mendalam tentang informasi mengenai Pasar Dikuasai Risk-Off Jelang Rilis Data NFP.
Pasar Dikuasai Risk-Off Jelang Rilis Data NFP

Forex
EUR/USD tetap tertekan penguatan Dolar AS pasca FOMC Rabu lalu. Namun, fokus trader tampaknya merasa beralih ke laporan NFP yang dapat dirilis hari ini.
Fundamental
- EUR/USD tetap melemah akibat pengaruh pengumuman FOMC kemarin.
- Presiden bank sentral Eropa, Christine Lagarde, mengatakan bahwa inflasi tetap benar-benar tinggi agar ECB dapat lakukan apa pun yang dibutuhkan dan memakai semua instrumen terhitung pengurangan neraca keuangan untuk menekan inflasi.
- AS dapat merilis laporan NFP Oktober malam ini. Data ketenagakerjaan selanjutnya diperkirakan makin tambah 200 ribu, lebih rendah dari angka bulan di awalnya yang mencapai 263 ribu.
- Menurut analis DailyFX David Song, kenaikan NFP yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat menyebabkan EUR/USD tetap tertekan, mengingat perihal itu dapat tingkatkan prospek kenaikan suku bunga 75 bps lagi.
Teknikal
- EUR/USD kelihatan tergelincir ke titik terendah baru mingguan di 0.9730.
- Harga ulang turun di bawah SMA 50 (0.9873) sesudah memperpanjang trend bearish dari titik tertinggi Oktober (1.0094).
- Kurangnya momentum untuk bertahan di atas lokasi 0.9910 (retracement 78.6%) hingga 0.9950 (ekspansi 50%) dapat mendorong EUR/USD menuju level terendah Oktober (0.9632).
- EUR/USD berpeluang hadapi situasi range-bound kalau bertahan di atas level 0.9632.
Kripto
Market Bitcoin dan kripto secara total tetap tertekan oleh kebijakan-kebijakan bank sentral didalam usaha menekan laju inflasi.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin tertahan di angka 30/100, tetap menempatkan sentimen BTC di zona “fear”.
- Total market cap kripto international menyentuh $1.00 triliun, naik 0.34% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Setelah Fed rate hike kemarin, Bank of England tingkatkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 3% peranan menekan inflasi; ini merupakan kenaikan terbesar sejak 1989.
Teknikal
- Bitcoin selagi ini bergerak di kisaran $20,300, mengalami penurunan sebesar 0.18% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $20,226 dan menargetkan penutupan di kira-kira R1 $20,401 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin bisa saja dapat melanjutkan reli hingga daerah R2 $20,578.
- Namun kalau harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $20,049 atau apalagi level $19,750.
Emas
Ketegangan geopolitik antara pihak barat bersama Rusia dan Korea Utara menyebabkan investor lebih pilih Dolar sebagai aman haven. Selain itu, pidato The Fed yang hawkish terhitung menyebabkan yield obligasi AS melonjak agar indeks dolar (DXY) terhitung menguat.
Fundamental
- Korea Utara sudah melanggar perjanjian antar-Korea 2018 bersama menembakkan kira-kira 80 peluru artileri ke zona perbatasan maritim. Hal ini dipicu oleh latihan bersama yang dikerjakan oleh militer AS dan Korea Selatan.
- Ketegangan konflik Rusia-Ukraina yang tak kunjung reda, kebijakan Zero Covid China, dan memanasnya jalinan Korea Utara bersama Korea Selatan dan AS menyebabkan sentimen risk-off yang menguntungkan Dolar.
- Yield obligasi 10-tahunan AS melonjak hingga 4.22% imbas dari pidato Ketua The Fed kemarin.
- Fokus pasar selanjutnya tertuju terhadap perilisan data NFP dan Unemployement Rate AS malam ini.
Teknikal
- XAU/USD sempat menyentuh daerah support di dekat harga terendah tahun ini dan ditutup di level $1629.
- Berdasarkan chart daily, XAU/USD sudah membentuk pola Triple Bottom. Meski demikian, pola ini tetap perlu divalidasi oleh pembacaan indikator MACD dan RSI di grafik H4.
- Jika XAU/USD bertahan di atas support penting $1632, maka pola reversal Triple Bottom dapat terkonfirmasi dan harga berpeluang menguji resistance dinamis EMA 100 dan 200 (masing-masing berada di $1650 dan $1665).
- Tetapi kalau XAU/USD justru tetap melemah hingga menembus support $1620, maka harga berpotensi melanjutkan penurunan hingga $1605-$1600.
Saham
Penguatan yield obligasi pemerintah menyebabkan indeks saham AS merosot. Sementara itu, IHSG diprediksi lanjut menguat hari ini, ditopang oleh kenaikan harga komoditas dan konsep bagian dividen.
Saham AS
- Pasar tetap menyita sikap hati-hati usai rilis FOMC, agar sejumlah saham AS dilaporkan bergerak bearish.
- S&P 500 merosot 1.06% ke 3719 yang merupakan level terendahnya sejak bulan Oktober 2021.
- Sementara itu, yield obligasi AS menguat ke 4.75%, level tertinggi sejak Juli 2007. Hal ini menyebabkan NASDAQ 100 anjlok sebesar 1.98%.
- Setelah ini, pasar dapat beralih memperhatikan laporan ketenagakerjaan AS bulan Oktober yang dapat rilis petang nanti.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.27% ke level 7034 kemarin.
- Menurut analis Indo Premier Sekuritas, Mino, IHSG berpotensi ulang menguat hari ini. Level support berada di 6995, sedang resistance di 7070.
- Beberapa katalis yang berpotensi mendorong IHSG hari ini adalah kenaikan harga komoditas dan konsep bagian dividen beberapa emiten.
- Sejumlah saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah HRUM, AKRA, PTBA, INDY, BBCA, BMRI, BDMN, dan PNBN.
Demikian sedikit informasi yang dapat kami sampaikan didalam sajia pembahasan kali ini tentang pembahasan mengenai Pasar Dikuasai Risk-Off Jelang Rilis Data NFP. Semoga bermanfaat, sekian dan terimakasih.
The post Pasar Dikuasai Risk-Off Jelang Rilis Data NFP appeared first on sanddunesrun.id.