Dokter Kota Metropolitan Bab 1075 – sanddunesrun.id

Baca Bab 1075 dari Novel gratis Dokter tidak terkalahkan di Kota Metropolitan bahasa indonesia

Bab 1075

Cahaya redup di gang samar-samar menyinari wajah samping Li Tianchen, membuatnya tampak sedikit misterius, tetapi matanya bersinar dengan cahaya yang berapi-api.

Nafsu Fang Yaru barusan membuat keinginannya, membara seperti bola api.

Fang Yaru tercengang dan menatap Li Tianchen dengan tatapan kosong.

“Sepertinya kamu tidak terlalu bersedia!” Li Tianchen mengangkat bahu dan berkata: “Jika ini masalahnya, jangan memprovokasi pria sesuka hati di masa depan, jika tidak, konsekuensinya akan sangat serius.”

“Tidak… aku hanya sangat terkejut!”

Fang Yaru tergagap, dia berteriak kaget setelahnya, dia dengan bersemangat berkata: “Ayo, senang berada di sini, meskipun ini pertama kalinya, saya bersedia memberikan diri saya kepada Anda kapan saja, di mana saja …”

Dengan itu, Fang Yaru mengulurkan tangan untuk membuka ikatan gaunnya, memperlihatkan warna putih yang samar-samar memikat.

Li Tianchen terkejut untuk sementara waktu, tetapi suasana hatinya menjadi sedikit lebih rumit, wanita ini tampaknya bertekad.

Namun, pada saat ini, Li Tianchen tiba-tiba memiliki tanda peringatan, dia dengan cepat mengangkat tangannya dan meraih leher Fang Yaru dengan kilat, dan dengan keras menekannya ke bawah.

Hati Fang Yaru terkejut, dan jantungnya melonjak liar. Dia diam-diam berkata, “Penjahat kecil ini, yang berpura-pura jujur di permukaan, dia masih menyukai lagu ini.”

“ledakan!”

Tiba-tiba terdengar suara tembakan.

Sebuah peluru tembus ditembakkan dari jendela belakang di tempat, dan jendela belakang langsung hancur.

Peluru itu datang sangat kuat, dan kemudian menembus kursi belakang Fang Yaru dan menembus kaca jendela depan.

Telinga Fang Yaru berdengung, membuat matanya tercengang.

“Jangan bergerak!”

Li Tianchen berteriak di mulutnya, memanipulasi setir dan persneling dengan cepat dengan kedua tangan, dan mobil itu keluar dari gang seperti panah tajam.

Baru saja, Li Tianchen merasa seolah-olah seseorang telah menatapnya, dan sekarang dia akhirnya mengkonfirmasinya.

“SAYA……”

Fang Yaru mengangkat kepalanya sedikit, baru saja akan berbicara.

“Jangan bergerak.” Li Tianchen tidak mengizinkannya berbicara, dan dengan cepat menekannya lagi.

“Bang bang bang…”

Pada saat ini, tembakan terdengar lagi.

Li Tianchen menekan kepala Fang Yaru dengan kuat, dan pada saat yang sama, dia dengan cepat memutar setir, mengemudikan mobil di tikungan, dan bergegas ke gang yang gelap.

“Keluar dari mobil!”

Seperti yang dikatakan Li Tianchen, dia menarik Fang Yaru ke atas, mendorong pintu mobil, dan melompat turun.

Mobil ini telah penuh dengan lubang, lubang peluru yang tak terhitung jumlahnya.

“Apa yang sedang terjadi? Mengapa ada orang yang ingin membunuh kita?” Fang Yaru bertanya dengan panik.

Li Tianchen meliriknya dan melihat rambutnya menempel di wajahnya dengan berantakan, memikirkan ambiguitas ekstrem barusan, suasana di gang suram ini benar-benar jahat.

Namun, ini bukan waktunya untuk memikirkan hal semacam ini. Li Tianchen mengerutkan kening dan berkata, “Saya tidak tahu siapa pihak lain itu, tetapi kami disergap. Setidaknya lima penembak jitu menembak ke arah kami. Untungnya, saya menculiknya. untuk sementara. Di gang kecil, itu mengganggu rencana mereka dan membuat mereka harus mengambil tindakan terlebih dahulu untuk mendapatkan tembakan pertama yang hampir membunuhmu. Jika tidak, kita mungkin akan terjebak dalam perangkap mereka.

Wajah cantik Fang Yaru pucat, dan dia tidak bisa mempercayainya dan berkata, “Lima penembak jitu?”

Li Tianchen mengangguk, baru saja akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba matanya bergerak, menarik Fang Yaru ke dalam bayangan di sebelahnya.

Tubuh Fang Yaru yang anggun dan halus menempel erat pada tubuh Li Tianchen, jantungnya berdetak kencang, meskipun dia telah melakukan kontak dekat dengan Li Tianchen sebelumnya, tetapi pada saat ini, dia dengan jelas merasakan napas Li Tianchen untuk pertama kalinya, serta tubuh nafas. berapi-api.

Sepuluh detik kemudian, Li Tianchen mendengar suara sirene polisi datang dari kejauhan, alisnya sedikit berkerut, dan kilatan keanehan melintas.

Kecepatan respon polisi di negara Y, begitu cepat?

“Jangan takut, polisi negara Y sudah tiba.”

Merasa ada yang salah dengan Fang Yaru di pelukannya, Li Tianchen mengira dia takut, dan berkata dengan telapak tangannya menepuk punggung merah mudanya dengan ringan.

Fang Yaru santai, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya, bibir merahnya menggigit bibir Li Tianchen dengan keras, seluruh tubuhnya panas, seperti demam, tangannya mati-matian masuk ke pakaian Li Tianchen, tidak dikenal dan sangat bersemangat Meraba-raba.

Li Tianchen sedikit tercengang, dan keinginan yang baru saja mereda digoda lagi, sengit dan ganas.

“Fang Yaru ini, aku benar-benar minta maaf jika aku tidak memakannya!”

Li Tianchen tidak bisa membantu tetapi diam-diam berkata dalam hatinya.

Namun, Li Tianchen masih harus menahan dorongan di hatinya, karena saat ini mobil polisi diparkir di luar gang.

Dua polisi desa Y keluar dari mobil dan mengeluarkan pistol mereka dengan waspada.Salah satu polisi berteriak: “Kami adalah polisi, tolong letakkan senjatamu dan berjalan perlahan.”

Fang Yaru melepaskan Li Tianchen dengan tidak puas, menjilat bibirnya yang kemerahan, dan bersenandung, “Kelompok polisi ini benar-benar mengecewakan.” Setelah itu, dia berkata kepada Li Tianchen dengan kecewa: “Kamu benar-benar sulit untuk daging biksu Tang. Makan mulutmu , sekali lagi membiarkanmu melarikan diri.”

Li Tianchen tidak bisa menahan tangis atau tawa, Untungnya, pada saat ini, suara kedua polisi desa Y terdengar lagi.

Li Tianchen membawa Fang Yaru keluar dari gang dan berkata dengan keras, “Tuan Polisi, kami baru saja diserang dan kami tidak memiliki senjata.”

Kedua polisi itu saling memandang dan salah satu dari mereka berkata, “Dua, silakan ikut kami. Akan ada rekan di sini untuk menanganinya.”

Li Tianchen mengangguk, dan penembak jitu yang bersembunyi di tempat yang sama diam-diam mundur di bawah deteksi indra spiritualnya.

Dalam situasi ini, adalah hasil terbaik untuk menyerahkannya kepada polisi untuk menangani penyelidikan.

Kedua polisi itu tampak murung, dan salah satu dari mereka tanpa basa-basi mendekati Li Tianchen dan memborgolnya.

“Masuk ke mobil.” Kata polisi itu dengan dingin.

Li Tianchen tampak tenang dan duduk di mobil dengan tenang.

Dan polisi lainnya, ketika menghadapi Fang Yaru, ramah, “Nona, silakan masuk ke mobil.”

Fang Yaru melengkungkan sudut bibirnya dan duduk di sisi Li Tianchen.

Melihat borgol dingin di pergelangan tangannya, dan kemudian pada dua polisi yang duduk di barisan depan, Li Tianchen tidak bisa menahan matanya sedikit berkedip.

Namun, Li Tianchen tidak mengatakannya, tetapi dia lebih berhati-hati.