dibawah ini yang merupakan kosakata baku adalah

Hello sobat setia, kali ini kita akan membahas tentang kosakata baku dalam bahasa Indonesia. Sebagai seorang penulis atau pelajar, penting bagi kita untuk menguasai kosakata baku agar tulisan atau karya kita terlihat lebih profesional dan mudah dipahami. Berikut adalah beberapa contoh kosakata baku yang wajib kita ketahui:

1. Menikmati atau Menikmatin

Banyak orang yang sering menggunakan kata “menikmatin” sebagai bentuk singkat dari “menikmati”. Padahal, “menikmatin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menikmati” sebagai bentuk yang tepat.

2. Menguasai atau Mengerti

Kata “menguasai” dan “mengerti” seringkali digunakan bergantian oleh banyak orang. Padahal, keduanya memiliki arti yang berbeda. “Menguasai” berarti memiliki kemampuan untuk mengendalikan atau menguasai sesuatu, sedangkan “mengerti” berarti memahami atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu.

3. Mengetahui atau Ngeh

Banyak orang yang menggunakan kata “ngeh” sebagai bentuk singkat dari “mengetahui”. Padahal, “ngeh” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “mengetahui” sebagai bentuk yang tepat.

4. Membantu atau Ngebantu

Kata “membantu” seringkali diganti dengan kata “ngebantu” oleh banyak orang. Padahal, “ngebantu” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “membantu” sebagai bentuk yang tepat.

5. Membicarakan atau Ngomongin

Kata “membicarakan” seringkali diganti dengan kata “ngomongin” oleh banyak orang. Padahal, “ngomongin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “membicarakan” sebagai bentuk yang tepat.

6. Memperbaiki atau Ngefix

Kata “memperbaiki” seringkali diganti dengan kata “ngefix” oleh banyak orang. Padahal, “ngefix” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “memperbaiki” sebagai bentuk yang tepat.

7. Membahas atau Ngobrolin

Kata “membahas” seringkali diganti dengan kata “ngobrolin” oleh banyak orang. Padahal, “ngobrolin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “membahas” sebagai bentuk yang tepat.

8. Menghadiri atau Nongkrong

Kata “menghadiri” seringkali diganti dengan kata “nongkrong” oleh banyak orang. Padahal, “nongkrong” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menghadiri” sebagai bentuk yang tepat.

9. Menyebutkan atau Sebutin

Kata “menyebutkan” seringkali diganti dengan kata “sebutin” oleh banyak orang. Padahal, “sebutin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menyebutkan” sebagai bentuk yang tepat.

10. Menyampaikan atau Sampaikan

Kata “menyampaikan” seringkali diganti dengan kata “sampaikan” oleh banyak orang. Padahal, “sampaikan” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menyampaikan” sebagai bentuk yang tepat.

11. Menegaskan atau Ngeyakinin

Kata “menegaskan” seringkali diganti dengan kata “ngeyakinin” oleh banyak orang. Padahal, “ngeyakinin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menegaskan” sebagai bentuk yang tepat.

12. Menyimpulkan atau Simpulin

Kata “menyimpulkan” seringkali diganti dengan kata “simpulin” oleh banyak orang. Padahal, “simpulin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menyimpulkan” sebagai bentuk yang tepat.

13. Menyadari atau Sadarin

Kata “menyadari” seringkali diganti dengan kata “sadarin” oleh banyak orang. Padahal, “sadarin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menyadari” sebagai bentuk yang tepat.

14. Menganggap atau Nganggep

Kata “menganggap” seringkali diganti dengan kata “nganggep” oleh banyak orang. Padahal, “nganggep” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menganggap” sebagai bentuk yang tepat.

15. Membicarakan atau Ngebicarain

Kata “membicarakan” seringkali diganti dengan kata “ngebicarain” oleh banyak orang. Padahal, “ngebicarain” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “membicarakan” sebagai bentuk yang tepat.

16. Menanggapi atau Nanggapin

Kata “menanggapi” seringkali diganti dengan kata “nanggapin” oleh banyak orang. Padahal, “nanggapin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menanggapi” sebagai bentuk yang tepat.

17. Membicarakan atau Ngobrol

Kata “membicarakan” seringkali diganti dengan kata “ngobrol” oleh banyak orang. Padahal, “ngobrol” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “membicarakan” sebagai bentuk yang tepat.

18. Mengadakan atau Ngadain

Kata “mengadakan” seringkali diganti dengan kata “ngadain” oleh banyak orang. Padahal, “ngadain” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “mengadakan” sebagai bentuk yang tepat.

19. Menyelesaikan atau Selesein

Kata “menyelesaikan” seringkali diganti dengan kata “selesein” oleh banyak orang. Padahal, “selesein” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menyelesaikan” sebagai bentuk yang tepat.

20. Menjelaskan atau Jelasin

Kata “menjelaskan” seringkali diganti dengan kata “jelasin” oleh banyak orang. Padahal, “jelasin” bukanlah kosakata baku yang benar. Seharusnya, kita menggunakan kata “menjelaskan” sebagai bentuk yang tepat.

Kesimpulan

Jadi, kosakata baku merupakan kosakata yang harus kita kuasai dalam bahasa Indonesia. Walaupun seringkali digantikan dengan bentuk yang lebih singkat atau santai oleh banyak orang, kita harus tetap menggunakan kosakata baku agar tulisan atau karya kita terlihat lebih profesional dan mudah dipahami oleh pembaca. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat setia. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *