dibawah ini yang bukan merupakan tujuan pembangunan ekonomi maritim adalah

Hello, Sobat setia! Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang maritim. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pemerintah Indonesia telah mengembangkan rencana pembangunan ekonomi maritim yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Namun, ada beberapa hal yang bukan termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi maritim. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Menjaga Kelestarian Lingkungan

Salah satu tujuan pembangunan ekonomi maritim adalah meningkatkan produksi dan ekspor produk-produk kelautan dan perikanan. Namun, tujuan ini tidak berarti mengabaikan kelestarian lingkungan. Sebaliknya, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dalam pengolahan produk kelautan dan perikanan serta menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

2. Mengabaikan Kesejahteraan Nelayan

Selain meningkatkan produksi dan ekspor produk kelautan dan perikanan, tujuan pembangunan ekonomi maritim juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan nelayan, seperti memberikan akses pada pasar yang lebih luas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memberikan bantuan teknologi dan modal.

3. Meningkatkan Kesenjangan Sosial

Salah satu tujuan pembangunan ekonomi maritim adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak meningkatkan kesenjangan sosial. Sebaliknya, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kesetaraan akses pada sumber daya dan kesempatan kerja secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

4. Mengabaikan Kualitas Produk

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak hanya fokus pada meningkatkan produksi dan ekspor produk kelautan dan perikanan, tetapi juga memperhatikan kualitas produk. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia di pasar internasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk dan memperkenalkan produk-produk baru yang lebih inovatif.

5. Merusak Budaya Lokal

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan keberlangsungan budaya lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan produk-produk yang terkait dengan budaya lokal, seperti produk kerajinan tangan dan kuliner khas daerah.

6. Mengabaikan Keamanan dan Keselamatan

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan di laut. Hal ini penting untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kejadian-kejadian seperti pencurian ikan dan perompakan di laut. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperkuat sistem keamanan dan keselamatan di laut.

7. Menjauhkan Indonesia dari Ekonomi Hijau

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi hijau. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif pembangunan pada lingkungan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi maritim dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

8. Mengabaikan Potensi Wisata Bahari

Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan potensi wisata bahari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan infrastruktur wisata bahari, seperti pelabuhan dan kapal-kapal wisata, serta mengembangkan produk wisata bahari yang menarik.

9. Meningkatkan Ketergantungan pada Ekspor

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak hanya fokus pada meningkatkan ekspor produk kelautan dan perikanan, tetapi juga memperhatikan pasar domestik. Hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor dan meningkatkan konsumsi produk kelautan dan perikanan di dalam negeri. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan mengembangkan pasar domestik yang lebih luas dan meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

10. Meningkatkan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip energi bersih. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan, seperti energi matahari dan angin. Dengan demikian, pembangunan ekonomi maritim dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

11. Meningkatkan Penggunaan Teknologi Asing

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak hanya fokus pada meningkatkan produksi dan ekspor produk kelautan dan perikanan, tetapi juga memperhatikan pengembangan teknologi dalam negeri. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia di pasar internasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan mengembangkan teknologi dalam negeri dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

12. Meningkatkan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kimia hijau. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pengolahan produk kelautan dan perikanan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi maritim dapat berkontribusi pada pengurangan risiko kesehatan dan lingkungan.

13. Mengabaikan Potensi Sumber Daya Laut Lainnya

Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar, seperti minyak dan gas bumi, mineral, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak hanya fokus pada produk kelautan dan perikanan, tetapi juga memperhatikan potensi sumber daya laut lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan industri kelautan dan perikanan yang terintegrasi dengan industri lainnya.

14. Meningkatkan Penggunaan Teknik Penangkapan Ikan yang Merusak Lingkungan

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penangkapan ikan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan teknik penangkapan ikan yang merusak lingkungan, seperti penangkapan dengan bom atau trawl. Dengan demikian, pembangunan ekonomi maritim dapat berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya laut.

15. Membiarkan Sumber Daya Laut Dikuasai Asing

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kedaulatan negara dalam pengelolaan sumber daya laut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kebijakan yang mendorong partisipasi masyarakat pesisir dan nelayan dalam pengelolaan sumber daya laut serta memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum di laut.

16. Meningkatkan Ketergantungan pada Impor

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kemandirian dalam produksi dan pengolahan produk kelautan dan perikanan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan industri pengolahan produk kelautan dan perikanan yang kompetitif dan berkualitas serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

17. Mengabaikan Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan peran masyarakat pesisir dan nelayan dalam pengelolaan sumber daya laut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kebijakan yang mendorong partisipasi masyarakat pesisir dan nelayan dalam pengelolaan sumber daya laut serta memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum di laut.

18. Meningkatkan Penggunaan Teknologi yang Tidak Ramah Lingkungan

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip teknologi hijau. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan dalam pengolahan produk kelautan dan perikanan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi maritim dapat berkontribusi pada pengurangan dampak negatif pada lingkungan.

19. Meningkatkan Pengambilan Keputusan yang Tidak Partisipatif

Pembangunan ekonomi maritim seharusnya dilakukan dengan memperhatikan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan mekanisme partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya laut dan memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum di laut.

20. Mengabaikan Potensi Pengembangan Kapal dan Industri Maritim

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kapal dan industri maritim. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi maritim seharusnya tidak hanya fokus pada produk kelautan dan perikanan, tetapi juga memperhatikan potensi pengembangan kapal dan industri maritim. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan industri kapal dan industri maritim yang kompetitif dan berkualitas serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

Kesimpulan

Dalam pembangunan ekonomi maritim, terdapat beberapa hal yang bukan termasuk dalam tujuannya. Hal-hal tersebut meliputi menjaga kelestarian lingkungan, memperhatikan kesejahteraan nelayan, tidak meningkatkan kesenjangan sosial, memperhatikan kualitas produk, tidak merusak budaya lokal, memperhatikan keamanan dan keselamatan di laut, menerapkan prinsip ekonomi hijau, memperhatikan potensi wisata bahari, tidak meningkatkan ketergantungan pada ekspor, beralih ke sumber energi terbarukan, mengembangkan teknologi dalam negeri, menerapkan prinsip kimia hijau, memperhatikan potensi sumber daya laut lainnya, mengurangi penggunaan teknik penangkapan ikan yang merusak lingkungan, memperkuat kedaulatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *